Makn Ende (Humas) — Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. H. Pua Monto Umbu Nay melakukan kunjungan ke Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri Ende, di Anaraja, Kec. Nangapanda, Kab. Ende, Jumad (05/11/2021). Dalam kunjungannya, Kabid Pendis didampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kemenag Kabupaten Ende, Hj. Dra. M. Hadisyafani Mapawa.
Kunjungan Kabid Pendis tersebut dengan tujuan memberi motivasi dan bertatap muka dengan siswa-siswi, guru dan tenaga kependidikan MAK Negeri Ende. Kegiatan tatap muka bertempat di lantai 2 aula MAK negeri Ende.
Dalam sambutannya, H. Pua monto menyampaikan bahwa misi pendidikan islam yang berada di pundak kita, yang sekarang sedang kita jalankan, lanjutkanlah, karena disana terdapat ibadah, dan Ibadah yang terlama dalam hidup adalah ibadah pendidikan/menuntut ilmu. Dibandingkan dengan menikah, mencari ilmu adalah ibadah yang paling tinggi bobotnya, karena ibadah tanpa ilmu itu a’maluhu mardudatun la tuqba, siapa yang mengamalkannya tanpa ilmu, maka ibadahnya akan ditolak oleh Allah.
Selain itu, Kabid Pendis juga mengungkapkan tiga langkah strategis pendidikan islam. Langkah strategis yang pertama yakni menjunjung tinggi akhlakul karimah.
“Saya meminta kepada semua guru baik yang muslim ataupun non muslim di MAK Negeri Ende untuk mendidik siswa baik karakternya dan akhlaknya, karena yang dididik hari ini akan laku di masyarakat ketika mereka memiliki akhlak yang mulia. Oleh karena itu teruntuk guru non muslim untuk tidak khawatir, jika mendidik siswa-siswi dengan tulus tanpa membedakan agama, karena suatu waktu mereka akan menghormati gurunya tanpa membedakan agamanya.” Ungkapnya
Langkah strategis yang kedua yakni mengawal islam yang rahmatan lil alamin.
“Mengawal islam yang rahmatan lil alamin, bukan islam untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang islam saja tapi islam yang rahmatan lilalamim yaitu islam yang membawa rahmat, dan kesejahteraan bagi semua orang” Ujar Kabid Pendis
Pua Monto berharap siswa-siswa MAKN Ende nantinya bisa menjadi rahmat untuk semua orang.
“Ketika nanti keluar dari MAK, diharapkan bisa dipakai oleh semua orang, bukan hanya umat islam, ketika dipakai oleh siapa saja, kamu sebagai muslim yang rahmatan lilalamin tidak boleh keluar dari koridor yang telah ditetapkan, jadilah menjadi sosok muslim yang menjadi rahmat untuk semuanya, dan tidak ada doktrin dalam agama.” ungkapnya
Langkah strategis yang ketiga yaitu menata hati.
“Sholat/wudhu jika tak ada niat maka tidak sah, sholat yang hanya lima menit butuh menata hati agar diterima sholatnya, maka mencari ilmu yang dilakukan sepanjang hidup harus ditata hatinya” imbau Pua Monto
Di akhir acara, Kabid Pendis mengingatkan bahwa moderasi beragama sekarang sedang ditegaskan, jawaban satu-satunya moderasi beragama adalah kita mengawal Islam yang rahmatan lil alamin. Junjunglah setinggi mungkin moderasi beragama, artinya kita berada di tengah-tengah, tidak ekstrim kiri atau ekstrim kanan. (**Ayu)
Leave a Comment